Marhaban menggambarkan suasana penerimaan tamu agung yang disambut dan diterima dengan lapang dada dan penuh kegembiraan. Marhaban Ya Ramadhan (Selamat Datang Bulan Ramadhan), berarti kita semua menyambut dengan lapang dada, penuh kegembiraan, dan tidak dengan keluhan.
Rasulullah sendiri menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini dengan penuh suka cita, bahkan berita gembira itu disampaikan pula kepada para sahabat beliau, seraya bersabda : “Sungguh telah datang kepadamu Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa. Di bulan Ramadhan, semua pintu surge dibuka, segala pintu neraka ditutup, dan setan – setan di belenggu. Padanya, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu, ssungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan” (HR. Ahmad)
Sudah sepantasnya kita semua menyambut datangnya Bulan Suci dengan penuh kegembiraan, sebagaimana Nabi Muhammad saw menyambutnya dengan senang. Dengan kegembiraan maka segala urusan yang sulit menjadi mudah, segala urusan yang berat menjadi ringan, dan segala urusan yang membosankan tampak mengasyikan.
Tanpa kegembiraan, seseorang akan tertekan jiwanya, bahkan pekerjaannya yang sebetulnya ringan malah menjadi berat dan membosankan. Begitu pula dengan kegembiraan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, akan membuat kita merasa ringan dan penuh semangat dalam menjalani aktivitas di bulan suci Ramadhan ini. Dan aktivitas – aktivitas lain yang sarat makna, meskipun ibadah Ramadhan sendiri sebetulnya Jihad Akbar (Perjuangan yang besar dan berat).
Selamat datang Ramadhan..!! Di blan suci inilah kita akan melakukan perjalanan besar menuju Allah swt. Para ulama dan ustadz melukiskan bahwa perjalanan ini sebagai perjalanan yang banyak ujian dan tantangannya. Disana ada gunung yang harus didaki, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan perompak yang mangancam, serta Iblis yang merayu agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung yang di daki, bertambah juga halangan yang siap menghadang. Namun, dengan kegembiraan itu akan tersingkirkan, dan pada akhirnya Ramadhan akan berbuah kemenangan.
Kegembiraan yang disertai niat yang membaja akan mengantarkan kita kepada cahaya benderang, tempat – tempat yang teduh, serta telaga – telaga yang jernih untuk melepaskan dahaga, kemudian mengalirkan energy ke tubuh kita untuk berjalan menemui Allah swt.
Untuk sampai tujuan, di butuhkan bekal yang cukup. Bekal itu adalah benih – benih kebajikan yang di tabor dalam jiwa, serta tekad yang harus kuat memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan Shalat dan Tadarus, dan menghidupkan siangnya dengan Ibadah kepada Allah swt melalui social dan Agama.
0 komentar:
Post a Comment