Friday, May 4, 2012
Sejarah Munculnya Bahasa C dan C++
Munculnya C
Bahasa C dilahirkan di Bell Telephone Laboratories (atau sering disebut sebagai Bell Labs saja). Sulit membayangkan dunia modern saat ini jika tidak ada pengaruh dari Bell Labs. Pada tahun 1947, transistor ditemukan di Bell Labs, dan juga sistem operasi yang sekarang banyak digunakan di dalam komputer korporat (UNIX) juga dibuat di sana. Untuk beberapa tahun, ada sebuah bahasa pemrograman yang sangat dekat dengan sistem operasi UNIX, yang disebut dengan bahasa C, yang didesain oleh Dennis Ritchie dan Brian Kernighan. Mengapa disebut hanya C saja? Bahasa C disebut demikian mengingat bahasa tersebut adalah turunan dari bahasa B, dan bahasa B merupakan pemendekan dari Basic CPL, sementara CPL sendiri adalah sebuah bahasa pemrograman yang merupakan singkatan dari Combined Programming Language.
Meskipun populer, bahasa C terkesan lebih rumit jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, khususnya jika digunakan oleh para pemrogram pemula. Ketika ALGOL dan banyak turunan ALGOL menggunakan kata-kata yang mudah diingat seperti BEGIN dan END untuk membatasi sebuah seksi dalam instruksi program, bahasa C malah menggunakan tanda kurung keriting ({ dan }). Beberapa operasi juga disederhanakan, bahkan banyak singkatannya yang cukup membingungkan para programmer pemula. Contoh yang sering digunakan adalah printf, dan scanf. Meskipun demikian, program-program yang ditulis dalam bahasa C seringnya lebih efisien dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, yang artinya program-program dalam bahasa C diterjemahkan ke dalam machine code dalam jumlah yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan program yang ditulis dalam bahasa pemrograman lainnya. Salah satu bagian yang paling canggih dari bahasa C adalah bahwa bahasa C memiliki “pointer”, selain tentunya “variabel” dan “konstanta”. Istilah Pointer dalam bahasa pemrograman merujuk kepada alamat-alamat memori yang mengizinkan para programmer untuk melakukan beberapa tugas secara jauh lebih efisien, dengan melibatkan bit, byte, dan word memori. Karenanya, banyak orang menyebut bahasa C sebagai “High-level Assembly language, atau bahasa rakitan tingkat tinggi.
Meskipun bahasa C masih merupakan bahasa pemrograman yang populer, bahasa tersebut saat ini dapat dikatakan telah “kadaluwarsa”. Saat ini, bahasa tersebut diklasifikasikan ke dalam “bahasa pemrograman prosedural tradisional” (traditional procedural programming language), sebuah istilah yang merujuk kepada struktur program-program dalam bahasa C. Umumnya sebuah program bahasa C terdiri atas banyak prosedur (juga sering disebut sebagai fungsi/function atau subrutin/subroutine), yang setiap prosedur tersebut merupakan bagian dari kode yang melakukan beberapa tugas tertentu atau merupakan implementasi dari algoritma tertentu. Prosedur-prosedur tersebut dapat bekerja dengan data dalam beberapa cara. Data adalah kumpulan angka atau teks atau bahkan gabungan antara keduanya. Dalam bahasa pemrograman prosedural tradisional, kodelah yang memproses data menjadi output.
Munculnya C++
Akan tetapi akhir-akhir ini, banyak programmer cenderung memilih “bahasa pemrograman berorientasi objek”—atau object oriented programming (OOP). Permulaan munculnya bahasa pemrograman berorientasi objek sering diasosiasikan dengan munculnya bahasa Smalltalk, sebuah bahasa pemrograman yang dikembangkan di Palo Alto Research Center (PARC), yang merupakan sebuah laboratorium penelitian yang didirikan oleh Xerox Corporation. Selain Smalltalk, PARC juga menelurkan banyak inovasi lainnya, seperti halnya mouse dan juga antarmuka grafis (Graphical User Interface) yang pertama kali diimplementasikan di dalam sistem Xerox Star, yang kemudian diadopsi oleh Apple Macintosh dan juga Microsoft Windows.
Dalam bahasa pemrograman berorientasi objek, para programmer tidaklah membuat prosedur, tetapi mereka membuat kelas (class), dan dari kelas-kelas tersebut muncullah objek (object), yang dapat berupa kode saja, data saja atau kombinasi dari kode dan data. Daripada membuat prosedur-prosedur yang dikhususkan untuk bekerja dengan data, “data” dalam bahasa pemrograman berorientasi objek memiliki perangkat untuk bekerja dengan dirinya sendiri, sehingga dapat dikatakan data bisa memproses dirinya sendiri. Perubahan perspektif ini membawa angin segar bagi para pemrogram, karena menulis satu buah kode yang dapat digunakan dalam beberapa tugas pemrograman telah menjadi lebih mudah.
Akhirnya, beberapa programmer pun mencoba untuk menciptakan sebuah versi bahasa C yang mendukung konsep bahasa pemrograman berorientasi objek. Dan, satu-satunya yang sangat populer dari usaha mereka, lagi-lagi, adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan di Bell Laboratories pada tahun 1982 oleh Bjarne Stoustrup. Bahasa yang dikembangkannya kini dikenal dengan bahasa C++ (dibaca C plus-plus), di mana nama tersebut merupakan “pelesetan”, karena dalam bahasa C dan turunannya dua buah tanda plus akan menambahkan 1 ke dalam sebuah angka atau variabel. Akan tetapi, C++ juga memiliki masalahnya sendiri. Dalam teorinya, C++ adalah bahasa C yang ditambahi dukungan konsep “berorientasi objek”, sehingga C++ tidaklah menggantikan bahasa C.
sumber : wikibooks
0 komentar:
Post a Comment