Saturday, March 16, 2013

Amal Berbuah Cinta Allah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Orang yang paling bahagia adalah orang yang menjadi kekasih Allah. Seorang hamba yang menjadi kekasih Allah pasti akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amal saleh merupakan fondasi utama yang akan mengantarkan kita menjadi kekasih-Nya. Lalu, bagaimana caranya agar ibadah yang kita lakukan bisa mengantarkan pada cinta Allah SWT? Paling tidak ada lima kiat yang harus kita lakukan.

Pertama, lakukan ibadah dengan penuh cinta. Cinta manusia kepada Allah adalah puncak cinta manusia yang paling bening dan jernih. Cinta sebagai media untuk mengikat atau menghubungkan hamba dengan Allah. Adanya kerinduan ingin bertemu dengan Allah dan kerinduan kepada-Nya bukan hanya dengan berkomunikasi dalam bentuk shalat, doa, zikir, dan membaca Al Quran tetapi diwujudkan juga dalam sikap istiqamah atau konsisiten dalam berpegang teguh pada ajaran Islam. Rasulullah SAW mengingatkan, "Seorang hamba tidak disebut beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR Bukhari).

Kedua, lakukan amal saleh secara maksimal sesuai dengan kemampuan. Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan. Seorang pelajar tidak mungkin menjadi ilmuwan tanpa melalui tahap pendidikan dan ujian. Begitu pula dengan surga. Seorang hamba yang berniat ingin meraih kenikmatan surga, tentu saja harus melewati tahapan ujian dari Allah.

Tidur Setengah Mati


  • Tidur dengan wanita cantik : Bangga setengah mati..
  • Tidur dengan PSK cantik : Mahal setengah mati..
  • Tidur dengan wanita jelek : Stress setengah mati..
  • Tidur dengan wanita hyper : Capek setengah mati..
  • Tidur dengan pacar : Nafsu setengah mati..

Sunday, March 3, 2013

Oh Ibu

Setelah menunggu siapa pemilik puisi ini.. Akhirnya ditemukan juga pemilik puisi ini.. :')
yaitu dari Fajar FSC.. Good Joob Puisi nya.. #terharu..

Ibu
Pengorbananmu banyak sekali
Selamanya takkan bisa tertandingi dengan apapun
Tanah berbatu,rumput berduri semua kau lewati demi anak-anakmu ini
Lelah, bosan  mungkin pernah kau rasakan
Namun tak sedikit pun kau tampakkan
           
            Ibu
            Dari ufuk timur hingga ke ufuk barat
            Mulai terbit fajar hingga terbenam kembali
            Perjalananmu begitu panjang , menerjang, serta menantang
            Keringat nanah, dan dahaga, tak kau hiraukan
            Tanpa topangan kau terus berjalan , melewati pecahan beling di depan