Orang yang paling bahagia adalah orang yang menjadi kekasih Allah.
Seorang hamba yang menjadi kekasih Allah pasti akan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amal saleh merupakan fondasi utama yang
akan mengantarkan kita menjadi kekasih-Nya. Lalu, bagaimana caranya agar
ibadah yang kita lakukan bisa mengantarkan pada cinta Allah SWT? Paling
tidak ada lima kiat yang harus kita lakukan.
Pertama, lakukan
ibadah dengan penuh cinta. Cinta manusia kepada Allah adalah puncak
cinta manusia yang paling bening dan jernih. Cinta sebagai media untuk
mengikat atau menghubungkan hamba dengan Allah. Adanya kerinduan ingin
bertemu dengan Allah dan kerinduan kepada-Nya bukan hanya dengan
berkomunikasi dalam bentuk shalat, doa, zikir, dan membaca Al Quran
tetapi diwujudkan juga dalam sikap istiqamah atau konsisiten dalam
berpegang teguh pada ajaran Islam. Rasulullah SAW mengingatkan, "Seorang
hamba tidak disebut beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada
anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR Bukhari).
Kedua, lakukan amal saleh secara maksimal sesuai dengan kemampuan.
Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan.
Seorang pelajar tidak mungkin menjadi ilmuwan tanpa melalui tahap
pendidikan dan ujian. Begitu pula dengan surga. Seorang hamba yang
berniat ingin meraih kenikmatan surga, tentu saja harus melewati tahapan
ujian dari Allah.
Ketiga, mujahadah, yakni bersungguh-sungguh
melakukan amal saleh sehingga setan tidak memiliki peluang untuk
menggelincirkan manusia ke dalam kesesatan. Allah SWT akan memberikan
petunjuk ke jalan yang diridhai-Nya kepada orang yang ibadahnya disertai
mujahadah. Sifat mujuahadah ini tampak jelas pada Rasulullah SAW yang
selalu melakukan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu,
Aisyah RA bertanya, "Mengapa engkau lakukan hal ini (shalat malam),
bukankah Allah SWT sudah mengampuni dosamu yang sudah lalu dan yang akan
datang? Rasulullah SAW bersabda, "Bukankah sepantasnya aku menjadi
seorang hamba yang bersyukur?" (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, sabar ketika beramal. Ibadah apa pun, shalat, puasa, zakat,
haji, shalat malam, maupun ibadah lainnya, hendaknya dilaksanakan dengan
sabar.
Kelima, berjamaah dalam melakukan amal saleh. Sebuah
peribahasa menyebutkan, "Seekor harimau tidak akan pernah menerkam
kambing yang sedang berkelompok." Peribahasa itu menunjukkan, musuh
takut akan perlawanan yang dilakukan secara berkelompok. Begitu juga
setan. Ia akan kesulitan menggelincirkan manusia dalam kesesatan jika
ibadah selalu dikerjakan secara berjamaah. Apalagi, ibadahnya disertai
dengan keikhlasan yang murni karena Allah SWT.
"Tidaklah tiga
orang penghuni desa atau penghuni pegunungan yang tidak mendirikan
shalat berjamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan. Karena itu,
hendaknya kamu melakukan shalat dengan berjamaah karena harimau hanya
mau menangkap kambing yang sedang sendirian." (HR Abu Daud dan Nasa'i).
Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk meraihnya. Aamiin.
0 komentar:
Post a Comment